Server-server yang digunakan PT AiS sudah cukup baik. Penggunaan server-server seperti : Firewall, DNS, QoS, Proxy, Web, dan Mail yang didukung oleh sistem operasi Linux sudah memenuhi kebutuhan pengguna. Pemakaian server-server ini mudah digunakan untuk jaringan Internet dalam komplek perumahan yang lain tanpa ada perubahan yang berarti. Model jaringan akses Internet dalam komplek perumahan dapat dibagi menjadi dua. Yang pertama menggunakan wireless LAN. Disini pihak pengembang tidak perlu memperoleh ijin dari PLN karena jaringan wireless Internet ini tidak menggunakan tiang listrik. Tetapi pembangunan wireless ini harus diperhitungkan secara matang. Hal seperti ada tidaknya penggunaan wireless di daerah tersebut perlu diketahui. Jika ada, pihak pengembang sulit untuk membuat jaringan wireless, karena interferensi bisa terjadi. Model yang kedua mirip dengan apa yang dibangun oleh jaringan PT. AiS. Untuk pembangunan jaringan seperti ini dibutuhkan ijin dari PLN. Device dan kabel yang digunakan tidak boleh sembarangan, karena semuanya diletakkan di luar ruangan. Penggunaan device untuk outdoor tidak boleh sembarangan. Menurut pengalaman dari PT AiS setelah menguji coba beberapa merek hub dan switch, akhirnya PT AiS menggunakan merek Allied Telesync. Merek ini sudah diuji oleh PT AiS dan masih digunakan sampai sekarang. Media kabel dalam pembangunan jaringan juga harus diperhatikan. Media kabel fiber opticsebaiknya digunakan untuk backbone jaringan. Media kabel selanjutnya adalah UTP.Kabel UTP Cat 5elebih baik daripada UTP Cat 5 biasa, karena didesain agar lebih tahan terhadap noise dengan mempertebal shield-nya. Ini dapat dilihat dari tingkal kelenturan dan ketebalan dari kabel UTP Cat 5e. Faktor alam dapat menjadi hambatan utama dalam jaringan Internet dalam komplek perumahan. Dalam membangun jaringan Internet dalam komplek perumahan, pihak pengembang harus mengadakan penelitian terlebih dahulu. Informasi yang perlu diketahui adalah seperti sering tidaknya terjadi petir yang besar pada saat musim hujan. Hal ini perlu diketahui karena seperti analisis yang telah dilakukan, petir dapat merusak device yang diletakkan pada tiang PLN. Walaupun petir tidak mengenai langsung pada device, tetapi induksinya tetap dapat merusak device itu. Jaringan yang menggunakan kabel UTP juga dapat kena dampaknya. Petir yang muncul dapat menginduksi kabel UTP, sehingga device yang berhubungan dengan kabel UTP seperti hub, switch dan lan card pengguna menjadi rusak. Dalam mulai membangun suatu jaringan dalam komplek perumahan, baik seperti yang dilakukan PT AiS atau tidak, diperlukan ijin-ijin tertentu Untuk membangun jaringan seperti PT AiS, selain diperlukannya ijin dari Departemen Pos dan Telekomunikasi, diperlukan juga ijin dari PLN untuk menggunakan tiang listrik sebagai tempat untuk meletakkan device dan menarik kabel pada tiang listrik. Komplek perumahan dapat memperoleh layanan Internet melalui tiga cara, yaitu: Wireless Internet, ADSL (Asynchronous Digital Subscriber Line), dan Cable Internet. Wireless Internet dapat mencapai komplek yang cukup jauh dan terpencil selama syarat penerimaan akses tersebut terpenuhi, seperti : Line Of Sight dan Fresnel Zone. Untuk itu perlu dibangun tiang penerima wireless yang cukup tinggi. Juga diperlukan antenadirectional untuk menerima dan mengirimkan data. Seluruh peralatan ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Saat ini layanan ADSL hanya terbatas pada beberapa daerah saja, sehingga tidak semua komplek perumahan belum mendapatkan layanan Internet melalui ADSL ini. Peralatan yang diperlukan ADSL ini adalah sebuah line telepon khusus ADSL dan sebuah modem ADSL. Untuk layanan Cable Internettidak diperlukan sebuah line telepon khusus karena akses Internet diambil dari kabel coaxial. Sama seperti ADSL, layanan Cable Internet hanya dapat dinikmati oleh beberapa komplek perumahan. Peralatan yang diperlukan hanya sebuah modem Cable Internet. Baik layanan ADSL maupun Cable Internet diperlukan biaya yang relatif lebih murah daripada Wireless Internet. Sumber daya listrik juga memegang peranan penting. Jika menggunakan antena wireless penguat antara pusat layanan Internet dan komplek perumahan, disarankan untuk meletakkan antena ini di daerah yang sumber listriknya baik (jarang mengalami gangguan yang menyebabkan sumber listrik terputus) dan stabil. Pengadaan sumber daya listrik untuk device yang diletakkan di tiang listrik juga harus diperhitungkan. Solusinya ada 2 buah, yaitu: mengambil listrik dari kantor pengembang (ditarik kabel dari kantor ke device) atau langsung mengambil daya listrik dari tiang listrik PLN, dengan catatan harus ada perjanjian dengan PLN. Dalam pembuatan jaringan internet dalam komplek, jaringan yang dibuat sebaiknya mengikuti prosedur yang sudah ada sesuai dengan teori yang berlaku. Jangan mengorbankan kualitas jaringan atas dasar efisiensi biaya. Contohnya dengan menggunakan kabel UTP sebagai jaringanbackbone. Ada baiknya jika jaringan dibangun dengan topologi hirarki atau extended star, sehingga kerusakan pada salah satu node yang bukan backbone tidak akan mempengaruhi blok lain. Juga antara node-node tertentu bisa dihubungkan sehingga ada jalur redundansinya sumber : http://robeeon.net/makalah/makalah-jaringan-internet-di-komplek-perumahan.html |
Kamis, 08 Oktober 2009
Acuan Perancangan Jaringan Internet Pada Komplek Perumahan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar