Kamis, 07 Januari 2010

Perancangan Dan Pembuatan Sistem Terkomputerisasi Untuk Mendeteksi Kebakaran Dan Kebocoran LPG Berbasis Mikrokontroller AT89C51

Untuk mengatasi suatu masalah pada saat terjadi kebakaran dan kebocoran gas LPG yang bisa terjadi kapan saja. Maka dengan adanya alat ini dapat menjadikan salah satu pemecahan masalah didalam mengatasi kebakaran dan kebocoran gas LPG.
Perencanaan dan pembuatan alat untuk mendeteksi kebakaran dan kebocoran gas LPG ini menggunakan tiga sensor yang terdiri dari dua buah sensor yang dihubungkan dengan komperator dan satu buah sensor yang dihubungkan dengan ADC 0804. Rangkaian sensor gas TGS2610 akan mengeluarkan tegangan 5 volt pada saat mendeteksi gas butana lebih dari 1800 ppm pada permukaan sensor. Keluaran rangkaian sensor suhu LM35 menjadi 5 volt dan rangkaian sensor LDR sebesar 5 volt bila terdapat asap yang menghalangi permukaan LDR dari sumber cahaya. Alat ini juga dilengkapi dengan handpone yang dapat mendial/menelpon, sehingga dapat menghubungi petugas pemadam kebakaran dengan cepat.

BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat seiring dengan perkembangan zaman. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi manusia untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga.
Kemajuan teknologi terutama di bidang piranti elektronika, mendorong manusia untuk membuat peralatan elektronika tepat guna yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai sendi kehidupan, misalnya pembuatan peralatan keamanan.
Saat ini berbagai cara telah dikembangkan orang untuk mencegah gangguan-gangguan keamanan dan bahaya yang dapat terjadi kapan saja tanpa pernah dapat diduga sebelumnya. Sifat gangguan kebakaran dan kebocoran gas ini kemudian dirinci lagi agar dapat dipadamkan dengan sensor yang paling tepat digunakan. Sistem keamanan dapat dibangun dengan berbagai sensor yang masing-masing memiliki peranan tersendiri dalam memberikan informasi dan tanpa disadari juga bahwa bahaya kebakaran dan kebocoran gas tersebut dapat berakibat fatal.
Berdasarkan hal tersebut diatas terpikirkan penulis membuat sesuatu alat pendeteksi kebakaran dan kebocoran gas LPG (Liquefied Petroleum Gas) yang portabel, tidak terlalu rumit dan dapat menginformasikan bahaya berupa suara, sehingga kita dapat langsung mengerti apa yang sedang terjadi dan dapat segera menyelamatkan diri.
Beberapa judul tugas akhir mengenai otomatisasi suatu alat atau pengaturan sensor-sensor untuk keamanan memang telah ada. Tugas akhir yang memiliki ide permasalahan dan sistem alat yang paling mirip adalah dengan judul Perancangan Sistem Terkomputerisasi untuk Mendeteksi Kebakaran Dan Kebocoran LPG Berbasis Mikrokontroller AT89C51. Alat-alat yang dipakai pada tugas akhir tersebut adalah :
• Sebuah Komputer dan piranti antar muka PPI 8255
• Sensor suhu sebagai deteksi kebakaran.
• Sensor asap untuk mendeteksi kebakaran dengan menggunakan LDR.
Dasar teori asap kebakaran lebih cepat terdeteksi dibanding panas yang ditimbulkan.
• Sensor gas LPG
• Sistem pemancar air.
Kelebihan-kelebihan alat tersebut dibanding dengan yang telah ada adalah :
? Menggunakan Mikrokontroller, sehingga peralatan lebih portabel dan memerlukan daya reletif kecil.
? Tidak memerlukan ruangan khusus untuk memasang alat ini.
? Menggunakan output berupa suara, sehingga langsung dapat dipahami bahaya apa yang terjadi dan lokasi bahaya tersebut.
? Mengaktifkan sistem penanggulangan bahaya berupa pengaktifan pemancar air bila terjadi kebakaran dan mengaktifkan penyedot udara bila terjadi kebocoran gas.
? Pemantaun tidak perlu dilakukan di ruangan khusus dan dapat dilakukan siapa saja.
? Dapat langsung menghubungi pemadam kebakaran jika terjadi kebakaran.
Berdasar alasan tersebut maka dalam tugas akhir ini penulis berusaha merencanakan dan merancang pengatur listrik di mana terdapat kelebihan-kelebihan sehingga diperoleh suatu sistem keamanan yang semakin reliable dan ekonomis.

II. RUMUSAN MASALAH
Mengacu pada permasalahan yang diuraikan pada latar belakang, maka rumusan masalah dapat ditekankan pada :
1. Bagaimana merancang alat pendeteksi kebakaran dan kebocoran gas LPG dengan komponen penyusun yang dapat dengan mudah dijumpai dipasaran.
2. Bagaimana membuat rangkaian komperator yang dapat membuat output pada sensor berlogika 1 atau 0 pada kondisi yang kita inginkan dengan menggunakan Op-Amp.
3. Bagaimana merancang program Mikrokontroller AT89C51 dengan menggunakan bahasa assembler sehingga mikrokontroller dapat digunakan sebagai pengontrol pada alat ini.
4. Bagaimana merancang pengalamatan IC ISD untuk menghasilkan output suara yang menunjukkan bahaya apa yang terjadi dan ruang terjadinya kebakaran atau kebocoran LPG.
5. Bagaimana cara mengaktifkan sistem penggulangan sesuai dengan kondisi yang terjadi.
6. Bagaimana mengaktifkan handphone untuk memanggil pemadam kebakaran jika terjadi kebakaran.
III. TUJUAN
Tujuan Perancangan dan pembuatan alat ini adalah untuk mencegah terjadinya kebakaran yang disebabkan oleh kebocoran gas secara dini, dengan mengaktifkan fan untuk mengeluarkan gas LPG secara otomatis dan memberi informasi. Alat ini juga dilengkapi pendeteksi kebakaran bila terjadi tanpa terjadi kebocoran gas LPG dan langsung menghubungi dinas pemadam kebakaran terdekat melalui handphone secara otomatis.

IV. BATASAN MASALAH
Dalam menyusun tugas akhir ini diperlukan suatu batasan masalah agar tidak menyimpang dari ruang lingkup yang akan dibahas. Adapun batasan masalahnya :
1. Pembahasan sensor TGS 2610 sebagai sensor gas.
2. Pembahasan sensor LM 35 dan LDR sebagai sensor kebakaran.
3. Pembahasan Mikrokontroller AT89C51
4. Pembahasan rangkaian ISD.
V. METODOLOGI PENELITIAN
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari penulisan materi tugas akhir ini, maka penulis mengadakan kegiatan antara lain :
? Kajian pustaka
Yaitu melakukan kajian ndengan cara mengumpulkan dan membaca literature sebanyak mungkin berupa buku referensi tentang Trafo Arus, Sensor Infrared, MC AT89C51, dan jurnal-jurnal dari internet
? Desain sistem
Melakukan perancangan dan pembuatan suatu alat pendeteksi kebakaran dan kebocoran gas LPG menggunakan MC AT89C51 dan dapat menghubungi pemadam kebakaran.
? Pengujian alat pendeteksi kebakaran dan kebocoran gas LPG menggunakan MC AT 89C51
Pengujian dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan perkembangan dari rencana alat yang telah direncanakan dan dibuat
? Kesimpulan
Menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan

VI. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Secara garis besar pembahasan dari Perencanaan dan Pembuatan Alat pengantar ini terbagi dalam beberapa bab yaitu :
Bab I Pendahuluan
Meliputi; latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi, dan sistematika pembahasan.
Bab II Dasar Teori
Berisi tentang teori dasar yang berhubungan dengan alat yang direncanakan
Bab III Perencanaan dan Pembuatan Alat
Berisi tentang, perencanaan dan pembuatan alat.
Bab IV Pengujian Alat
Membahas tentang pengujian alat serta analisa hasil pengujian.
Bab V Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar