Kamis, 07 Januari 2010

ANALISIS PERHITUNGAN INDOOR LINK BUDGET MULTI NETWORK DI ITC ROXY MAS

Perkembangan teknologi telekomunikasi seluler dari generasi pertama, kedua dan ketiga, memacu operator telekomunikasi di Indonesia khususnya PT. Indosat, Tbk membangun jaringan baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Perkembangan teknologi telekomunikasi terbaru dapat memberikan kemampuan akses data yang cepat selain suara dan Short Message Service (SMS). Memanfaatkan jaringan infrastruktur seluler Global System for Mobile Telecommunication (GSM) yang ada khususnya jaringan di dalam gedung (indoor), untuk diintegrasikan dengan satu sistem jaringan baru (3G) yang disebut multi network. Jadi inti dari sistem multi network ini adalah memanfaatkan sistem jaringan seluler yang sudah ada dan digabungkan dengan sistem baru.
Pada tugas akhir akan dibahas kondisi infrastruktur jaringan yang sudah ada apakah dapat diintegrasikan dengan sistem baru (3G), dengan melakukan perhitungan Link Budget untuk sistem yang ada (GSM dan CDMA) maupun 3G, kemudian dianalisis dengan membandingkan hasil perhitungan tersebut dengan data yang di dapat dari PT. Indosat, Tbk maupun data yang didapat dari hasil pengukuran yang dilakukan sendiri.
Pada perhitungan kuat sinyal dibawah antena yang dilakukan dan dibandingkan dengan hasil pengukuran yang dilakukan didapat distribusi jaringan antenna pada lantai dasar dan basement tidak berfungsi dengan baik dengan perbedaan nilai RxLev dibawah antena antara perhitungan dan pengukuran lebih dari -40 dBm. Dengan nilai EIRP tertinggi yang didapat adalah 21,04 dBm pada antena A-L5-2 dan terendah sebesar 15,37 dBm pada antena A-L3-1. Sedangkan pada sistem GSM 1800 dan CDMA hanya beberapa titik antena saja yang menunjukkan hasil yang baik, antara lain antena A-L5-1, A-L4-3, A-L4-2, A-L4-1, A-L3-1, A-L1-1 dan A-LB-1. Dengan nilai EIRP tertinggi pada GSM 1800 adalah 21,41 dBm, terendah 13,18 dBm. Pada CDMA didapat nilai EIRP tertinggi 21,32 dBm, terendah 12,99 dBm. Dari antenna yang ada sudah mencupi untuk kebutuhan coverage sistem 3G, sehingga sistem tersebut dapat diintegrasikan dengan mengoptimalkan equipment yang sudah ada.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler dan bertambahnya gedung-gedung bertingkat di Jakarta seperti gedung-gedung perkantoran, hotel, apartemen, pusat perbelanjaan, dan rumah sakit, maka operator seluler di Indonesia khususnya PT. Indosat, tbk membangun dan menambah jumlah Base Transceiver Station (BTS) baik BTS makro dan mikro di wilayah sekitar yang trafiknya padat bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja cakupan jaringan. Tanpa peningkatan kinerja, jaringan akan mengalami penurunan dari segi kualitas panggilan
Menyediakan cakupan yang baik untuk di dalam gedung (indoor) pada lantai-lantai yang tinggi di sebuah gedung seringkali menjadi masalah yang sulit. Ada beberapa masalah yang menyebabkan kesulitan tersebut, yaitu penetrasi ke dalam bangunan. Biasanya di dalam gedung kuat sinyal yang diterima oleh pengguna telepon seluler tidak dapat diterima dengan baik, karena sinyal dari BTS diluar gedung mengalami redaman yang cukup besar dari dinding-dinding bangunan. Besarnya redaman tergantung kontruksi bangunan sehingga yang menjadi persoalan adalah bagaimana mendapatkan kualitas cakupan yang baik
Seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi belakangan ini, seperti Code Division Multiple Access (CDMA), Third Generation (3G), dan

wireless Fidelity (Wifi) memaksa operator telekomunikasi di Indonesia untuk membangun jaringan baru tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang juga mengikuti perkembangan teknologi telekomunikasi yang menginginkan akses data yang cepat selain suara dan Short Message Services (SMS). Tetapi jika membangun baru jaringan tersebut maka biaya yang akan dikeluarkan sangat besar.
Maka solusi yang tepat untuk memenuhinya ialah dengan memanfaatkan jaringan infrastruktur seluler Global System for Mobile Communication (GSM) yang sudah ada, operator hanya perlu membagun BTS CDMA, dan BTS 3G saja untuk kemudian di integrasikan menjadi satu sistem jaringan tanpa harus membangun jaringan secara keseluruhan di dalam gedung seperti kabel-kabel feeder dan antena. Jadi inti dari sistem multi network ini adalah memanfaatkan sistem jaringan seluler yang sudah ada untuk kemudian digabungkan dengan sistem baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar